ads by google 3

Intra Vas Device (IVD) Kontrasepsi Pria Baru yang Menjanjikan

Walaupun tidak sebanyak penelitian untuk kaum wanita, ternyata penelitian mengenai kontrasepsi pria telah banyak dikembangkan. Hal ini sejalan dengan semakin besarnya tuntutan masyarakat terhadap terciptanya variasi baru dari jenis kontrasepsi pria selain kondom dan vasektomi. Salah satu jenis kontrasepsi pria baru yang ramai dibicarakan saat ini adalah Intra Vas Device atau yang biasa dikenal dengan IVD.

Apa itu Intra Vas Device (IVD) ?



Intra Vas Device adalah satu set tampon silikon kecil yang dimasukkan ke dalam vas deferens (saluran sperma) sehingga akan menghambat aliran sperma. Lourens Zaneveld, seorang professor dari US University telah mengadakan penelitian pada tahun 1980 dan1990 yang menunjukkan bahwa IVD adalah metode kontrasepsi pria yang aman dan efektif. Selanjutnya sebuah group peneliti bioteknologi dan para ahli vasektomi tanpa pisau dari Amerika dan Canada membentuk Shepherd Medical Company dan berhasil memperoleh hak paten dari Zaneveld untuk mengembangkan IVD.


IVD telah mengalami beberapa perbaikan desain selama lebih dari beberapa tahun, dan saat ini IVD tersedia dalam berbagai ukuran dengan alat insersi yang telah dipatenkan. Pada tahun 2004, Shepherd Medical menerima dana bantuan untuk mendukung penelitian mereka dari International Institutes of Health. Dan pada Mei 2006, Sheperd Medical mengumumkan bahwa FDA (Food Drugs Administration) menyetujui sebuah desain percobaan klinik untuk membandingkan efektivitas dari desain IVD yang terbaru. Mereka telah membuat empat pusat penelitian yaitu St.Paul dan St.Cloud di Minesota, Shreveport di Los Angles dan Tampa di Florida dan mengunakan 90 partisipan untuk percobaan klinik tersebut.

Karena karet silikon untuk IVD telah melewati test uji coba yang luas dan dari segi medis telah menunjukkan keamanan dalam penggunaan, maka para peneliti berharap IVD akan berhasil melewati beberapa peraturan-peraturan yang menghalanginya. Ketika IVD menembus pasaran, Shepherd Medical memprediksikan bahwa harga IVD sekaligus dengan prosedur insersi (prosedur pemasangannya) akan berharga dibawah 1.000 dolar Amerika. Bila semuanya berjalan dengan mulus, maka Shepherd mengharapkan IVD telah beredar di Eropa, Canada, dan Amerika pada tahun 2010 nanti.

Bagaimana cara kerja IVD ?

Dua set kecil tampon silikon yang bentuknya fleksibel di insersikan (dimasukkan) kedalam vas deferens, yaitu saluran yang membawa sperma dari testis. Alat ini (IVD) mempunyai ukuran yang mengikuti lebar vas deferens masing-masing resepient (klien), yang selanjutnya akan mengisi dan memenuhi lumen (lubang) saluran vas deferens, tetapi tidak sampai membuat saluran vasa deferens teregang. Dua buah tampon tersebut di insersikan (dimasukkan) ke dalam saluran vas deferens yang sama dangan sedikit jarak di antara keduannya. Bila sperma telah melewati tampon yang pertama, lalu masuk ke dalam ruang diantara kedua tampon, maka tampon yang kedua akan menghambatnya. Untuk mencegah agar tampon tidak bergerak/berpindah didalam vas deferens, maka diikatlah tampon tersebut ke dinding vas deferens dengan suatu jahitan kecil. Setelah ditanamkan, tampon tersebut tidak akan teraba dan tidak bisa dirasakan. Sebenarnya IVD mempunyai fungsi yang sama dengan vasektomi, bedanya IVD membuat vas deferens tetap utuh/lengkap tidak terpotong, tidak seperti vasektomi yang memerlukan tindakan pemotongan vas deferens.

Bagaimana cara pemasangan IVD ?


Teknik untuk melakukan insersi (pemasangan) IVD dapat dilakukan oleh dokter yang telah terlatih melakukan vasektomi. Pertama-tama dokter akan membuka vas deferens dengan menggunakan prosedur tanpa pisau bedah. Kemudian dokter akan membuat lubang kecil pada dinding vas deferens. Setelah lebar vas deferens terukur, dokter akan menginsersikan (memasukkan) satu set tampon yang lebarnya antara 1,2 dan 1,6 mm, yang mana tiap tampon panjangnya kurang dari 1 inchi. Agar insersi menjadi mudah, dokter menggunakan suatu alat paten untuk meregangkan/melangsingkan tampon , yang membuatnya sementara menjadi lebih kecil dan langsing daripada vas deferens. Ketika tampon dilepaskan, ia mengembang kembali ke ukuran lebar yang semula sehingga mengisi penuh / menyumbat saluran vas deferens. Terakhir, IVD akan diikatkan ke dinding vas deferens dengan jahitan kecil. Semua prosedur ini dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal / bius lokal dan membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Selanjutnya para peneliti juga merencanakan untuk melakukan percobaan prosedur insersi tanpa menggunakan insisi/penyayatan lagi.

Shepherd Medical telah melakukan beberapa tes, untuk memperbaiki proses pembuatan, percobaan maupun pemasangan IVD. Silikon yang digunakan telah melalui tes fleksibilitas dan kekuatan regangannya. Kemasan IVD juga telah telah diuji coba oleh tiga kelompok demi menjamin sterilitas dan integritas kemasan. Shepherd juga melakukan uji coba ukuran IVD dan alat insersi pada 74 pria yang membutuhkan vasektomi, sebagai petunjuk agar selanjutnya terjadi perbaikan. Standarisasi proses produksi IVD sudah ada, dan para peneliti saat ini telah siap untuk melakukan proses uji coba klinik untuk efektivitas IVD.

Berapa lama IVD mulai dapat bekerja ?


Dalam hal ini IVD mirip dengan vasektomi. Sementara prosedur insersi yang dilakukan tanpa menggunakan pisau bedah bisa dilakukan kurang dari 20 menit, IVD memerlukan waktu hingga 3 bulan untuk mengetahui apakah blokade/hambatan terhadap sperma telah efektif atau belum. Sama seperti vasektomi, pemeriksaan sperma juga direkomendasikan untuk mengetahui apakah IVD telah bekerja sebagaimana mestinya. Pada penelitian,IVD akan menyebabkan azoospermia atau oligozoospermia berat dalam 2-3 bulan setelah insersi (pemasangan).

Bagaimana efektivitas IVD ?


Penelitian yang pernah dilakukan pada tahun 1995 kepada 5 orang pria yang dipasang IVD, menghasilkan 5 pria tanpa sperma pada cairan maninya, hal ini menunjukan bahwa IVD adalah kontrasepsi yang 100 % efektif. Selanjutnya pada tahun 1999, dilakukan penelitian kepada 30 orang pria, dimana hasilnya 90 % dari pria tersebut menjadi azoospermia, sementara 10 % lainnya oligozoospermia. (Zaneveld 1999, Burton 2004). Sheperd Medical mengharapkan hasil yang lebih baik lagi karena mereka akan menanamkan IVD dengan ukuran yang sesuai/pas dengan ukuran vas deferens masing-masing pria. Mereka telah mendesain percobaan selama 18 bulan untuk 90 pria. Ketika percobaan dimulai , para peneliti berharap akan terkumpul data untuk 6 bulan sebelum mereka mempublikasikan penemuan mereka tentang seberapa cepat IVD dapat berfungsi sebagai alat kontrasepsi.

Apa efek samping yang dapat timbul ?

IVD mungkin dapat menimbulkan efek samping seperti yang biasa timbul pada vasektomi tanpa pisau. Efek samping yang jarang terjadi ini termasuk :
· Infeksi lokal setelah prosedur tindakan (1%), dimana kondisi ini dapat diatasi dengan pemberian antibiotik, kondisi seperti ini paling banyak terjadi pada prosedur tindakan bedah minor.

· Pembengkakan dan pelemahan/pelunakan pada epididimis dan testis yang dapat sembuh sendiri dalam beberapa hari. (3-5%)

· Terbentuknya granuloma yaitu nodul/ benjolan yang terasa nyeri, yang terbentuk dari jaringan pada tempat insersi /tempat pemasangan IVD (0,02%)


Bila timbul pembengkakkan dan nyeri pada epididimis dalam waktu yang lama, atau yang dikenal dengan nama Kongestif epididimitis, haruslah juga diperhatikan. IVD sangat mirip dengan vasektomi dalam hal fungsi untuk menutup dan mengakhiri. Tetpai belum ada studi yang pasti untuk menentukan nilai relatif dari kongesti epididimitis dengan vasektomi metode open-ended dibandingkan dengan metode vasektomi closed-ended. (Labrecque 2004). Bagaimanapun, ada fakta-fakta tentang metode vasektomi closed-ended yang mempunyai resiko lebih tinggi untuk terjadinya kongesti epididimitis (6%) dibandingkan dengan metode vasektomi open-ended (2%).

Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengembalikan/mencabut IVD ?


Teknik untuk mengembalikan/mencabut IVD lebih menguntungkan dibandingkan dengan teknik mengembalikan vasektomi, yang dikenal dengan nama vasovasostomi. IVD dapat dilepaskan dengan membuat sayatan kecil diatas tampon, lalu tampon tersebut dilepaskan/diangkat. Para peneliti mengharapkan mengembalikan IVD, seperti halnya pemasangan, hanya akan melalui prosedur rawat jalan yang cepat dan harganya kurang dari 1.000 dolar Amerika. Setelah melalui perbandingan harga vasovasostomi ternyata sekitar 5.000 – 12.000 dolar Amerika dan membutuhkan 3-4 jam tindakan operasi bedah minor. Penggunaan ulang IVD oleh pria yang sama akan lebih praktis dibandingkan tindakan vasektomi yang berulang, karena baik pada saat pemasangan ataupun pelepasan IVD, dapat menggunakan teknik yang hanya menimbulkan luka jaringan parut yang kecil. (Burton, 2004)


Karena pelepasan IVD hanya memerlukan prosedur yang sederhana, para peneliti mengharapkan angka kesuksesan pelepasan IVD secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan vasovasostomi, kesuksesan pelepasan IVD dipengaruhi oleh lamanya waktu sejak pemasangan(insersi). Angka kesuksesan menurun 10 % dan bertambah setiap tahun. Karena prosedur pelepasan IVD lebih mudah dan sederhana, para peneliti berharap angka kesuksesan pelepasan IVD secara signifikan lebih tinggi daripada vasovasostomi. Pelepasan IVD belum pernah dilakukan uji cobanya pada manusia. Saat ini penelitian pelepasan IVD baru dilakukan pada primata dan nampaknya memberikan hasil yang menjanjikan. Tujuh bulan setelah pemasangan, para peneliti melepas lebih awal desain IVD dari monyet, dan dalam waktu satu bulan jumlah dan gerakan sperma primata tersebut kembali seperti sebelum pemasangan. (Dr.Sheilla)





bkkbn.go.id

gugad1