ads by google 3

Vasektomi bukan Kebiri, Tapi Tetap Berdiri.....!!

Masyarakat masih banyak yang salah kaprah terhadap pengertian Kontrasepsi Mantap Pria (Vasektomi) . Mereka mengira vasektomi sama dengan kebiri. Padahal menurut dr Asri, salah seorang konsultan pelayanan KB bagi pria, vasektomi bukan dikebiri.Malah pria yang telah divasektomi masih bisa mempunyai anak.
Pengertian itu perlu disosialisasikan kepada masyarakat. Hal itu disebabkan peserta KB pria saat ini jumlahnya masih relatif minim. Padahal, bila kondisi kesehatan istri sudah tidak memungkinkan lagi untuk menggunakan pemakaian kontrasepsi, maka sudah tanggungjawab suamilah untuk mengambil peran aktif sebagai peserta KB.
Pilihan kontrasepsi bagi pria saat ini terdapat dua pilihan antara lain vasektomi dan pemakaian kondom.Dibandingkan kondom yang relatif masih terjangkau biayanya maka pelayanan vasektomi yang merupakan metode operasi relatif masih mahal biayanya hingga mencapai Rp. 1 - 2 juta, namun demikian pelayanan vasektomi dapat juga diberikan gratis dengan menggunakan Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin (Askeskin) bagi masyarakat miskin, sedangkan bagi Pekerja yang memiliki Jamsostek dengan jaminan pemeliharaan kesehatan dapat juga mendapatkan pelayanan vasektomi gratis di Rumah Sakit.
Masih ada anggapan bagi sebagian masyarakat bahwa jika seorang pria melakukan vasektomi berarti ia sudah dikebiri untuk tidak lagi memiliki keturunan.Alias, tidak jantan lagi memang masih melekat di masyarakat kita. Hal ini tidak terlepas dari kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan metoda ini akibat kurangnya promosi tentang vasektomi ini.
Vasektomi, kata dr Asri, jelas berbeda dengan pengebirian. Kalau vasektomi masih memungkinkan pria memiliki kejantanan dan keturunan, sementara bila pria dikebiri tidak ada lagi memiliki kejantanan apalagi keturunan karena buah zakar (testis) dipotong/dibuang sehingga tidak dapat lagi memproduksi sperma dan hormon testoteron (pemberi sifat jantan).

Kebiri adalah pemotongan / pembuangan buah zakar(testis) sehingga tidak dapat lagi memproduksi sperma dan hormon testosteron (pemberi sifat jantan) akibatnya pria menjadi kewanita-wanitaan, seperti yang terjadi pada jaman kerajaan romawi dimana laki-laki penjaga harem-harem tempat tinggal perempuan di jaman kerajaan romawi yang semuanya dikebiri. sedangan Vasektomi hanya pemotongan saluran sperma kiri dan kanan saja, agar cairan mani yang dikeluarkan pada saat ejakulasi tidak lagi mengandung sperma. Pada vasektomi buah zakar/testis tidak dibuang jadi tetap dapat memproduksi hormone testosterone (kejantanan).
"Sebelum seorang pria melakukan operasi vasektomi pihak medis yaitu dokter harus menanyakan kembali kepada pria tersebut apakah ia mau mengikuti operasi ini, di samping menanyakan riwayat kesehatannya", ujarnya.
Dalam sesi wawancara antara dokter dengan pria yang akan melakukan operasi vasektomi inilah biasanya pria lantas mundur. "Mereka jadi ragu lagi, ketika kita tegaskan apakah ia bersedia untuk mengikuti operasi ini", ujar Asri.
Padahal seperti ditambahkan Asri, vasektomi merupakan pilihan kontrasepsi yang paling aman. "Sementara untuk wanita di atas 35 tahun yang menggunakan kontrasepsi KB, kesehatannya terkadang sudah menurun."
Vasektomi sendiri merupakan operasi ringan yang hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk pengerjaannya. Namun demikian resiko vasektomi sendiri tetap ada antara lain infeksi, alergi obat dan pendarahan walaupun sangat minim..

Menurut Asri, proses vasektomi merupakan pemotongan saluran Benih. "Pada alat pria dimana kantong yang bukan zakar kita suntik dengan obat kebal sebagai penghilang nyeri. Kemudian saluran benih kita keluarkan sedikit hanya sekitar satu sentimeter dan kita potong. Saluran benih pada pria fungsinya membuahi sel telur wanita, dengan vasektomi saluran benih ini dihambat. Bila pria tersebut mau saluran benihnya disambung kembali itu bisa kita lakukan kembali. Dan pada saat berhubungan intim dengan istri, pria ini masih mengeluarkan air mani", jelasnya.
Tingkat keberhasilan dokter melakukan operasi vasektomi itu sekitar 99 persen sementara tingkat keberhasilan pria jika saluran benihnya tersambung kembali dan masih ingin memiliki anak hanya 50 persen saja.
Meski, kemungkinannya besar bisa untuk mendapatkan anak, namun banyak pria yang jarang mau untuk mengikuti program KB vasektomi.





bkkbn.go.id

gugad1