ads by google 3

Sanggama Terputus sebagai cara KB


Survei Demographi dan Kesehatan Indonesia tahun 2002-2003 menunjukkan bahwa penggunanaa cara KB dengan sanggama terputus cukup banyak mencapai 1,5 persen. Hal ini menarik karena cara KB ini meningkat 0.4 persen dibandingkan pada tahun 1997 yang mencapai 1,1 persen. Untuk itu dengan ini kami sampaikan tentang hal-hal yang menyangkut sanggama terputus.

Sanggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi.

Cara Kerja
Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina sehingga kehamilan dapat dicegah.

Manfaat Kontrasepsi ·

Efektif bila digunakan dengan benar
Tidak mengganggu produksi ASI ·
Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya
Tidak Ada efek samping ·
Dapat digunakan setiap waktu
Tidak membutuhkan biaya Non Kontrasepsi
Meningkatkan keterlibatan pria dalam keluarga berencana
Untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang sangat dalam.


Keterbatasan ·

Efektifitas bergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan sanggama terputus setiap melaksanakannya (angka kegagalan 4 – 18 kehamilan per 100 perempuan per tahun).
Efektifitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih melekat pada penis.
Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual.


Cocok untuk ·

Pria yang ingin berpartisipasi aktif dalam keluarga berencana
Pasangan yang tidak ingin memakai metode KB lainnya
Pasangan yang memerlukan kontrasepsi dengan segera
Pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu metode yang lainnya
Pasangan yang memerlukan metode pendukung
Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak teratur.


Tidak Cocok untuk

Pria dengan pengalaman ejakulasi dini
Pria yang sulit melakukan sanggama terputus
Pria yang memiliki kelainan fisik atau psikologis ·
Perempuan yang mempunyai pasangan yang sulit bekerja sama
Pasangan yang kurang dapat saling berkomunikasi
Pasangan yang tidak bersedia melakukan sanggama terputus.


Hal-hal yang perlu di perhatikan ·

Meningkatkan kerja sama dan membangun saling pengertian sebelum melakukan hubungan seksual dan pasangan harus mendiskusikan dan menyepakati penggunaan metode sanggama terputus.
Sebelum berhubungan pria terlebih dahulu mengosongkan kandung kemih dan membersihkan ujung penis untuk menghilangkan sperma dari ejakulasi sebelumnya.
Apabila merasa akan ejakulasi, pria segera mengeluarkan penisnya dari vagina pasangannya dan mengeluarkan sperma di luar vagina.
Pastikan pria tidak terlambat melaksanakannya.
Tidak dianjurkan pada masa subur.




(sumber: Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi)



gugad1