ads by google 3

Hari Gini Masih Buta Seks?

Aneh memang, tetapi kenyataannya kita masih kerap mendengarnya. Terutama dialami oleh orang yang memiliki kecenderungan menutup dirinya dari informasi dan pendidikan seks. Terlepas kehidupan rumah tangga tak hanya berujung pada hubungan intim belaka, namun pemahaman akan pendidikan seks sangat diperlukan. Tak hanya persoalan seputar seks yang 'menyenangkan', pun demikian halnya dengan sisi negatifnya.

Selain untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, pendidikan seks memberi pengetahuan seks kepada mereka yang kurang banyak bergaul. Para pakar pun telah lama

menegaskan betapa pentingnya pengetahuan seks. Nyatanya, ketidaktahuan tentang masalah seks ini hingga sekarang tetap merupakan persoalan besar dan termanifestasi dalam berbagai bentuk.

Bisa ditebak, seks pada malam pertama bagi pasangan yang buta akan pengetahuan tentang itu akan menjalani sebuah malam yang terasa 'menyakitkan' tanpa ada kenangan menyenangkan sama sekali. Serba canggung dan bingung ketika memasuki kamar pengantin mungkin salah satunya.

Karenanya, bahkan banyak pria dan wanita yang hampir menikah pun sangat takut menghadapi perkawinan. Bahkan tidak jarang muncul fenomena yang dikenal sebagai "perkawinan tak sempurna".

Prinsip keperawanan sebelum menikah dianggap sebagai faktor tidak langsung yang mengakibatkan orang merasa tidak perlu mempelajari masalah-masalah seks ini. Selain itu, adat-istiadat juga cenderung membanjiri dunia seks dengan berbagai tabu dan larangan.

Masalah ini semakin rumit. Banyak diantaranya sangat panik pada malam pertama karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Rasa panik ini makin buruk lagi jika mereka tidak tahu harus bertanya kepada siapa.

Parahnya, sebagian orang yang buta seks ini adalah mereka yang berpendidikan dan sukses. Mereka ini umumnya normal dalam berbagai segi, kecuali ketidaktahuan tentang masalah-masalah seks.

Meskipun seks bukanlah inti dari sebuah pernikahan, sesungguhnya pendidikan seks dapat mengatasi berbagai masalah lain yang sering menjadi akar persoalan yang mengganggu kebahagiaan perkawinan.

Oleh karena itu dianjurkan agar konseling pra-nikah dimanfaatkan sebaik mungkin. Kadang orang berpikir bahwa semua akan membaik sejalan dengan waktu. Namun, pandangan ini dianggap berbahaya karena sikap menunda-nunda malah akan memperburuk keadaan.
Untuk itulah pendidikan seks formal dan non-formal sangat dibutuhkan untuk mengetahui nilai-nilai yang ada di dalamnya, baik yang positif ataupun efek negatif jika seks dilakukan dengan tidak benar dan tidak pada tempatnya




indofamily

gugad1