ads by google 3

Hubungan secara Vagina

Rear Entry, doggy style

Rear-entry Intercourse, "doggy
style"


From the book
"Masters and Johnson on Sex and Human loving"

Copyright 1982, 1985, 1986 By William H. Masters, M.D.,

Virginia E Johnson, and Robert C. Kolodny, M.D.

Hubungan vagina adalah
salat satu aspek dari seksualitas perempuan yang punya banyak kesalahan
informasi dan membingungkan. Terdapat banyak perdebatan apakah wanita
seharusnya mampu mengalami orgasme selama hubungan melalui vagina. Para
wanita yang tidak melakukan, sering percaya bahwa ada sesuatu yang salah
dengan mereka. Para wanita juga percaya bahwa sepatutnya mereka mejadi
pasangan seksual yang baik. Dan lagi, media penuntun kami mempercayai
seorang wanita seharusnya menjerit dengan senang dan multiorgasme segera
setelah penis masuk ke vaginanya. Semua ini mengakibatkan banyak perempuan
yang berpura-pura orgasme sehingga seperti menyimpan muka didepan pasangan
mereka, untuk kelihatan biasa dan dewasa.

Terima kasih kepada
neurotic Freud, banyak orang yang telah mempercayai bahwa wanita “dewasa”
yang orgasme secara vagina dan wanita yang “belum dewasa” orgasme secara
clitoris. Ini sungguh tidak benar mayoritas perempuan membutuhkan rangsangan
clitoris jika mereka juga mencapai orgasme. Selagi suatu orgasme mungkin
dialami dengan perbedaan kondisi yang bervariasi, mereka semua pada dasarnya
sama. Orgasme adalah orgasme. Itu pemahaman saya bahwa sebelum Freud setiap
orang tahu clitoris adalah yang paling sering mejadi pusat dari kesenangan
seksual perempuan, bukan vagina. Freud pada dasarnya membuat teorinya;
mereka tidak pernah membuktikan kebenarannya.



Sayangnya, kebenaran
mengenai hubungan vagina dapat menjadi sangat membingungkan. Ada wanita yang
sangat orgasme selama hubungan vagina dan suka hubungan vagina. Kelompok
lain dari wanita-wanita yang menemukannya bosan dan sama sekali tidak dapat
sensasi yang menyenangkan. Kelompok ketiga dan mungkin kelompok wanita yang
lebih besar diantaranya, mereka sangat menikmati hubungan vaginal tetapi
tidak dapat mengalami orgasme sebagai akibat secara vagina itu sendiri.
Tanpa memperhatikan bagaimana respon wanita terhadap hubungan secara vagina,
dia benar-benar normal; apapun itu.






Man-on-top, face-to-face intercourse position

Man-on-top, face-to-face
intercourse position


From the book
"Masters and Johnson on Sex and Human loving"

Copyright 1982, 1985, 1986 By William H. Masters, M.D.,

Virginia E Johnson, and Robert C. Kolodny, M.D.





Penyebab dari ini
memperbesar jarak respon-respon normal keduanya bersifat secara phisik dan
secara biologi. Tidak ada jawaban yang mudah dan sederhana untuk menjelaskan
mengapa untuk semua wanita. Ada waita yang mempunyai vagina yang sensitif
sementara yang lainnya sama sekali tidak. Jika anda mengusap dinding-dinding
vagina dari beberapa wanita, mereka mengalami kesenangan yang hebat
sementara yang lainnya sama sekali tidak merasakan apa-apa. Ini adalah
akibat dari variasi-variasi yang normal dalam kepadatan uirat syaraf yang
terjadi secara individu, diseluruh tubuh, bukan hanya dalam vagina. Karena
seorang wanita tidak dapat mengontrol kepekaan vaginanya, dia seharusnya
tidak menyalahkan dirinya sendiri kalau vaginaya tidak sensitif untuk
rangsangan penile; dia tidak sendirian. Mungkin ada bentuk lain dari
rangsangan vagina yang dia temukan dapat menyenangkan.



Ada wanita yang
orgasme selama hubugan vaginal karena mereka secara mental dan secara
emosional menemukan pemainan seksual yang sangat menggairahkan. Kalau otak
kita menemukan khususnya tindakan seksual yang cukup merangsang, orgasme
dapat terjadi sekalipun tidak ada kontak phisik. Ini tidak berarti
menyatakan secara langsung bahwa kesenangan yang banyak wanita alami selama
hubungan vaginal semua dalam kepala mereka, tidak. Tingkat emosi seorang
wanita menjadi lebih besar pada waktu sedang mengalami hubungan seksual
lebih besar kemungkinan bahwa dia akan menikmatinya, dan sebagai akibat
lebih mungkin untuk mengalami orgasme. Ini mungkin mengapa pada wanita pada
umumnya lebih suka seks dengan pasangan lebih lama daripada sepintas lalu.
(“seks sepintas lalu” masih dapat dinikmati, tetapi bisa menjadi lebih sulit
untuk rileks dan menyerahkan diri anda pada pasangan anda pada saat anda
tidak percaya sepenuhnya).




Salah satunya jalan
bagi seorang wanita untuk mengetahui bagaimana pikiran dan tubuhnya
menanggapi hubungan vaginal adalah percobaan dan praktek. Tidak ada cara
untuk meramalkan jika seorang wanita akan orgasme sebagai hasil dari
rangsangan vagina itu sendiri, dan ini mungkin akan berubah dengan waktu dan
dengan pasangan dan teknik yang berbeda. Kekuatan seorang wanita untuk
menikmati hubungan bukanlah batu sandungan. Seperti keadaan phisik dan emosi
seorang wanita yang berubah dengan waktu, juga kebutuhan seksualnya.




One variation of the woman-on-top, face-to-face intercourse position

One variation of the
woman-on-top, face-to-face intercourse position


From the book
"Masters and Johnson on Sex and Human loving"

Copyright 1982, 1985, 1986 By William H. Masters, M.D.,

Virginia E Johnson, and Robert C. Kolodny, M.D.




Sekalipun hubungan
vaginal bukanlah merupakan suatu pengalaman orgasme seorang wanita mungkin
menikmatinya dengan kedekatan secara emosional diantara dia dan pasangannya.
Dia menikmati kedekatan dan keintiman dari hubungan seksual yang lebih
daripada sensasi vaginal yang dia alami, kalau ada. Di lain pihak, pasangan
harus membuka ide bahwa seorang wanita mungkin tidak menginginkan hubungan
secara vaginal karena ini tidak dapat dinikmati secara seksual atau secara
emosi bagi dia; sedikit membosankan. Hal yang sama yang dapar dikatakan pada
beberapa pria. Para pasangan dapat menikmati hubungan seksual yang
menguntungkan tanpa hubungan vaginal yang memerlukan tempat. Para lesbian
seringkali mengalami kesenangan seksual yang lebih besar bukan karena kedua
pasangan mempunyai anatomi yang sama tetapi lebih karena tujuan seks tidak
hubungan vaginal / penile. Seks lesbian lebih sering dipusatkan sekitar
rangsangan clitoral.




Tampaknya menjadi
kesepakatan umum yang populer sekarang bahwa mayoritas perempuan harus
merangsang clitoris mereka secara langsung selama hubungan vaginal jika
mereka mempunyai kesempatan mengalami orgasme. Jika seorang perempuan atau
pasangan tidak langsung merangsang clitorisnya, dia lebih kurang mungkin
untuk mengalami orgasme. Merangsang langsung clitoris melalui labia minora
seperti mereka digerakkan oleh tusukan penis yang biasanya tidak cukup untuk
menghasilkan orgasme, biasanya pada mayoritas perempuan. Pemberian bentuk
dan ukuran vulva yang sangat bervariasi, tidak beralasan untuk
mengharapkannya berfungsi dengan tepat selama hubungan.




Biasanya lebih mudah
bagi seorang perempuan untuk mengelus clitoris selama berhubungan dari pada
bagi pasangannya, dan dia biasanya lebih pandai dengan itu. Ini adalah
bagian mengapa
masturbasi penting bagi para wanita, dan pasangan. Posisi seksual yang
mengizinkan rangsangan clitoral langsung selama hubungan itu dimana wanita
pada posisi diatas, atau pasangannya dibelakang atau disampingnya. Sementara
banyak wanita yang menikmati merasakan berat pasangan mereka diatas mereka
dalam posisi yang dianjurkan, posisi ini sangat tidak menghasilkan orgasme
seperti clitoris mereka disembunyikan dibawah tubuh pasangan mereka.
Seharusnya diingat bahwa tubuh kita dibentuk untuk berhubungan ketika wanita
pada tangan dan lututnya dan pasangannya menusuknya dari belakang, posisi
“anjing kecil”. Ini adalah posisi “biasa” atau “alami”, tidak dianjurkan
seperti yang biasa diterima.




Another variation of the woman-on-top, face-to-face intercourse position

Another variation of the
woman-on-top, face-to-face intercourse position


From the book
"Masters and Johnson on Sex and Human loving"

Copyright 1982, 1985, 1986 By William H. Masters, M.D.,

Virginia E Johnson, and Robert C. Kolodny, M.D.




MBanyak pasangan yang
menemukan bahwa menempatkan sebuah alat penggetar pada atau dekat clitoris
seorang wanitsa selama berhubungan meningkatkan peluang orgasme. Sebuah
tongkat alat penggerak dibentuk seperti tongkat hitachi ajaib, tentu sangat
cocok untuk tugas ini. Untuk melunakkan getaran-getaran, tempatkan suatu
lipatan handuk diantara clitoris wanita dan alat penggetar. Pemasukan
kembali alat pengetar mungkin lebih baik seperti tidak ada tali untuk
meloloskannya.



Seorang wanita mungkin
menikmati vaginanya dirangsang oleh jari-jari pasangannya atau tangan, alat
penggetar, dildos, lilin, botol dan lain-lain, tetapi mengetahui bahwa
rangsangan penile tidak menyenangkan. Ada mungkin area didalam vagina yang
sensitif bagi rangsangan dan sesuatu penis yang melekat pada seorang pria
mungkin bukan alat terbaik untuk digunakan jika seorang mencoba untuk
merangsangnya. Dengan mencoba tempat yang lain seorang wanita dapat
mengambil keuntungan dari kepekatan area potensial ini. Ukuran, bentuk dan
tekstur dari objek yang dia masukkan dapat dipilih juga seperti untuk
pemberian rangsangan yang tepat. Sepanjang objek yang dimasukkan bersih,
bebas dari burrs dan sedikit-sedikit yang tajam, dan tidak mungkin merusak,
aman untuk dimasukkan kedalam vagina jika dianggap layak digunakan.
Laki-laki seharusnya tidak menggambilnya sendiri ketika pasangannya lebih
suka suatu dildo atau objek selain penis mereka.



Posisi seksal selama
berhubungan vaginal mempunyai pengaruh yang besar pada banyaknya kesenangan
yang seorang wanita alami. Perubahan posisi mungkin mengakibatkan pada
seorang wanita dari tidak merasakan apa-apa untuk menjadi orgasme. Seluruh
vagina tidak mungkin sama sensitif dengan rangsangan dan akibatrnya sudut
dan kedalaman penetrasi yang dapat menentukan apakah seorang wanita
mengalami hubungan yang menyenagkan. Tambahan, jumlah rangsangan clitoris
yang seorang wanita alami juga akan tergantung pada posisi dan kedalaman
pemasukkan. Lokasi dari area kepekaan vagina seorang wanita, jika dia
mempunyai sesuatu, akan menentukan posisi yang dia temukan paling
menyenangkan. Jika seorang wanita mempunyai suatu G-spot, dia mungkin sangat
menikmati berhubungan pada saat penis pasangan menekannya, yang mana lebih
mungkin ketika mereka sedang menusuk dia dari belakang atau ketika dia
diatas membatasi sudut masuk.




The spoon position

The "spoon position"


From the book
"Masters and Johnson on Sex and Human loving"

Copyright 1982, 1985, 1986 By William H. Masters, M.D.,

Virginia E Johnson, and Robert C. Kolodny, M.D.




Faktor lain yang dapat
mempengaruhi kesenangan seorang wanita adalah irama berhubungan. Seorang
wanita mungkin lebih suka; gerak cepat yang lama, gerak cepat yang singkat,
gerak lambat yang lama, atau gerak lambat yang singkat. Apa yang dia nikmati
mungkin berubah-ubah tergantung pada tingkat seksual yang ditimbulkannya
kedekatannya untuk orgasme. Pada pasangan mungkin mau mencoba melihat jika
irama sebagian permainan dalam kenikmati wanita berhubungan.




Suatu gambaran yang
salah sekitar hubungan vaginal yang melibatkan para lesbian. Orang-orang
sering beranggapan pasangan lesbian tidak berhubungan vaginal atau bahwa
jika mereka melakukan, mereka sebenarnya wanita yang menolak heteroseksual.
Sementara semua pasangan lesbian tidak menggunakannya dalam berhubungan dan
penetrasi vaginal, suatu jumlah yang sangat berarti. Alasan mereka melakukan
cukup sederhana, mereka menyukainya. Mereka tidak berpura-pura menjadi
seorang pria dan wanita, hingga kadang-kadang mereka masukkan dalam aturan
main. Mereka biasa memakai semua peralatan, bagian-bagian tubuh, pada
pembuangan mereka untuk menghasilkan seksual yang menyenangkan. Pada lesbian
mempunyai suatu vagina, untuk mengatakan mereka tidak dapat menggunakannya
karena mereka adalah pada lesbian yang begitu bodoh. Jika ada sesuatu, para
lesbian tertarik dalam rangsangan vaginal yang dihasilkan dalam adanya
perbedaan kualitas tinggi dildos yang baru saja meledak, yang mana semua
wanita dan pasangannya dapat mengambil manfaat dari itu.




Side-to-side, face-to-face intercourse position

Side-to-side, face-to-face
intercourse position


From the book
"Masters and Johnson on Sex and Human loving"

Copyright 1982, 1985, 1986 By William H. Masters, M.D.,

Virginia E Johnson, and Robert C. Kolodny, M.D.



Dibawah ini adalah rekomendasi seorang pengunjung pada situs yang berkenaan dengan penggunaan
suatu penggetar selama hubungan vaginal.



Saya ingin menambahkan kiat untuk halaman hubungan. Pada salah satu bagian, anda mendiskusikan
penggunaan suatu penggetar selama berhubungan sebagai suatu cara bagi wanita
untuk mendapatkan lebih rangsangan clitoral. Dan anda menyebutnya suatu
tongkat berbentuk penggetar sebagai pilihan baik. Saya dan istri saya sering
menggunakan salah satu tipe penggetar “kantong roket” kecil. Biasanya, dia
akan menggunakan ini pada clitorisnya selagi kami berhubungan. Ini bekerja
sangat baik seperti dia dapat mengontrol intensitas dari rangsangan clitoris
dan kami dapat menggunakan ini pada beberapa posisi, termasuk yang
dianjurkan (jika saya angkat sedikit). Penggetar yang kecil juga dapat
digunakan dalam beberapa posisi salah satu dari kami dapat menggapai
clitorisnya.Yang terbaik yang pernah kami beli $12.95.



Komentardan rekomendasi dari para pengunjung pada website ini.

Tanggapan pada halaman

bacaan pada hubungan vaginal dan clitoris, saya ingin menambahkan suatu
komentar yang mungkin membantu para wanita muda. Meskipun saya memulai seks
ada umur 16 tahun, saya tidak pernah mengalami suatu orgasme vaginal hingga
saya berumur 24 tahun. Suatu hari selama berhubungan saya tiba-tiba saja
mengalami suatu orgasme secara vagina; saya diatas. Saya berpikir wow!
Itulah yang orang bicarakan! Karena kemudian saya mengalami banyak, selalu
ketika saya diatas. Saya percaya teknik yang terbaik adalah duduk diatas
laki-laki, tekuk lutut anda ketempat tidur, dan bentangkan kaki anda
terpisah sejauh yang anda bisa. Kemudian goyangkan atau dorong badan anda
maju mundur. Pada gaya ini clitoris agak menggesek tulang panggul dia, yang
mana mulai merasakan rangsangan, anda terus tetap saja, dan pasangan anda
harus masih memegang dan membiarkan gerakan anda sendiri. Penting juga bahwa
anda bergerak sehingga penis menggesek dinding vagina; ketika anda menemukan
dimana yang terasa baik, tempelkan ke itu, dan anda akan mencapai orgasme
segera. Juga penting untuk mempunyai pikiran yang jernih dan fokus hanya
pada apa yang sedang anda lakukan. Saya harap ini akan membantu siapapun
yang punya masalah mencapai orgasme.


the-clitorist.com

gugad1