ads by google 3

Kesehatan Payudara II

Tips Tentang Bra

Sejak memasuki masa puber, saya sering bertanya mengapa para laki sangat menyukai payudara wanita. Segala bentuk dan ukuran payudara menjadi topik yang tidak ada habisnya dibahas oleh kaum Adam ini. Di sisi lain wanita juga mau atau tidak mau, suka maupun tidak suka dituntut untuk peduli akan bagian tubuh yang pada zaman Mesir kuno dianggap sebagai ukuran kesuburan wanita ini.

Bukan, bukan hanya untuk memenuhi kehausan laki-laki akan keindahan bentuknya saja, namun yang lebih penting adalah untuk kesehatan payudara itu sendiri. Semakin banyaknya kasus kanker payudara setidaknya dapat kita jadikan pelajaran untuk lebih menjaga kesehatan bagian tubuh yang satu ini.

Selain menjalani pola hidup sehat yang memang dapat menjaga kesehatan tubuh kita termasuk payudara, ada beberapa hal yang juga patut kita perhatikan. Diantaranya adalah pemilihan bra yang tepat untuk payudara Anda. Saat Anda memilih bra dan kemudian memutuskan untuk membelinya, sebaiknya perhatikanlah beberapa tips berikut:

* Ada banyak merk bra di pasaran. Yang patut Anda sadari adalah kenali betul merk yang sesuai dengan payudara Anda. Beberapa merk dikenal dengan kualitas bahan yang baik, yang lain lagi dikenal dengan jahitan yang nyaman di tubuh. Untuk bagian dalam tubuh kita ini sebaiknya pilih kualitas terbaik, mulai dari bahan, jahitan, hingga modelnya. Jika Anda bingung mengenai hal ini tanyakanlah pada petugas counter.

* Kenali betul bentuk dan ukuran payudara Anda. Jika Anda memiliki payudara besar, pilih bra yang dapat menopang tanpa membuatnya jadi terlalu "penuh". Caranya dengan memilih bra yang menopang dengan kawat, namun hindari bra yang dipenuhi dengan busa. Kecuali kalau Anda ingin memeri kesan payudara yang "tumpah’, sih. Hal ini dimaksudkan agar payudara Anda yang besar tetap dapat ditopang dengan baik tanpa membuatnya jadi "melebar" ke samping.

* Jika payudara Anda kecil, sebaiknya pilih bra yang dapat menopang sekaligus memberi kesan lebih penuh. Untuk yang satu ini pilih bra yang dapat menopang payudara Anda dengan kawat sekaligus diisi dengan busa yang akan memberi kesan penuh bagi payudara Anda.

* Pilih dan kenakan bra sesuai sitausi. Jangan mengenakan bra ala lingerie seksi yang hanya berbahan tissue jika Anda ingin jogging atau berolah tubuh di pusat kebugaran, misalnya. Dijamin, selain tidak akan membentuk payudara dengan indah, juga akan terasa tidak nyaman saat dikenakan.

* Rawat bra Anda dengan baik. Yang mesti Anda lakukan untuk merawat bra sesungguhnya tidak sulit-sulit amat, kok. Jangan pernah mencuci bra dengan mesin cuci. Cucilah selalu dengan tangan agar bentuk dan kenyamananya tetap terjaga. Sebaiknya juga hindari detergen, sebisa mungkin gunakan sabun dengan ph alias tingkat keasaman seimbang.

* Pilih bra yang tidak menggunakan formalin alias zat kimia pembunuh kuman karena zat itu bisa merusak kulit payudara yang sensitif.

* Cara mengenakan bra yang benar bukan dengan mengaitkannya dulu di depan baru diputar ke belakang (walaupun cara ini sangat nyaman dan biasa dilakukan oleh wanita). Cara tersebut dapat membuat payudara terjepit hingga terasa tidak nyaman. Cara yang baik justru sebaliknya, dengan langsung menangkupkan bra dari depan, kemudian mengancingkan kait yang tetap berada di posisi belakang.

* Selalu coba dahulu bra yang ingin Anda beli. Jangan hanya mempercayai ukurannya saja. Pastikan bahwa lingkar dada Anda dan ukuran cup bra terasa pas bagi payudara Anda.

Jadi, pilihlah bra yang tepat untuk kesehatan dan keindahan payudara Anda. (weddingku.com)

____________________________________________________________________________

Pertanyaan dan Mitos Seputar Payudara

bz!Fit Payudara merupakan aset milik wanita yang sangat berharga. Tetapi sering diaggap sebagai bagian tubuh yang tidak boleh diobrolin. Makanya, banyak yang tidak tahu apa saja yang harus dilakukan terhadap kesehatan payudara.

Pamela Lee Anderson sering jadi bahan pembicaraan karena ukuran payudaranya, yang menurut banyak pria sangat aduhai. Tidak sedikit wanita ikut mengubah ukuran miliknya agar sama indahnya. Padahal membicarakan payudara, ukuran sebenarnya bukanlah hal yang penting. Yang penting adalah perawatan dan perhatiannya. Dan bukan saja agar tampak indah, tapi agar lebih sehat.


Normalkah bila ukuran payudara tidak sama?

Pada dasarnya ukuran payudara tidak ada yang persis sama, biasanya salah satu lebih besar. Tapi kalau perbedaan ukuran sangat besar, memang rasanya menjadi tidak nyaman. Perbedaan ukuran ini dapat diatasi dengan operasi yang bersifat kosmetik.


Normalkah bila tumbuh rambut pada bagian puting dan bolehkah rambut tersebut dicabut?

Adanya folikel rambut di sekitar puting adalah hal yang normal. Dan biasanya muncul pada masa-masa puber. Rambut itu boleh saja dicabut, tapi yang perlu diperhatikan adalah luka terbuka dan bekas akar rambut yang tertinggal. Jangan lupa dibersihkan dengan baik supaya tidak menjadi penyebab masalah.


Bisakah puting yang masuk ke dalam (inverted nipple) diusahakan menjadi normal kembali?

Ada puting yang memang sejak awal sudah masuk ke dalam. Variasi ini biasanya terjadi pada saat proses pembentukan. Jika masuknya tidak terlalu dalam, ketika tiba saatnya untuk menyusui bisa ditarik keluar karena desakan kelenjar susu yang berkembang. Kalau memang dalam sekali, maka kesulitan akan muncul saat harus menyusui. Yang menjadi masalah, bila semula keadaan puting baik-baik saja kemudian tiba-tiba masuk ke dalam. Hal ini adalah salah satu tanda adanya kanker.


Haruskah payudara dibersihkan secara rutin? Bagaimana caranya?

Puting susu memiliki lekukan kulit pada permukaannya. Lekukan inilah yang menyimpan kotoran dari keringat, debu dan kulit mati. Juga karena selalu memakai bra, maka cenderung lembab. Bersihkan dengan kapas atau carian antiseptik atau alkohol. Jangan digosok karena bisa menimbulkan rasa nyeri.


Apa penyebab payudara turun?

Komponen payudara adalah jaringan lemak dan kelenjar susu. Bila jaringan lemaknya banyak, otomatis bentuknya akan turun. Dengan bertambahnya umur, terjadi perubahan pada payudara. Pada usia 20-30 tahun payudara didominasi kelenjar susu, jadi bentuknya sangat padat. Sementara di atas usia 30 tahun, kelenjar susu berubah menjadi jaringan lemak. Sehingga secara alami, di atas usia 35 tahun, komposisi payudara lebih banyak jaringan lemak dibandingkan dengan kelenjar susu. Olahraga berperan penting dalam membentuk otot dinding dada, dan bila otot ini kencang, secara otomatis akan menarik payudara naik.


Ukuran payudara tergantung keturunan?

Bentuk badan seseorang tergantung dari orangtuanya. Biasanya merupakan paduan ayah dan ibu. Jadi ada kemungkinan bila sang ibu berpayudara besar, maka anaknya akan mempunyai postur yang serupa.


Mitos Tentang Payudara

Kulit Payudara sangat sensitif
Kulit payudara sama seperti kulit tubuh bagian lain. Yang sensitif adalah bagian puting susu, karena di bagian ini terdapat ujung-ujung syaraf. Asal tidak alergi, boleh mengoleskan pelembab atau lotion, bahkan tanning lotion.

Wanita berpayudara besar lebih rentan terkena kanker payudara
Tidak ada bukti ilmiah tentang hal ini. Karena kanker biasanya berhubungan dengan kelenjar susu, sedangkan ukuran berhubungan dengan jaringan lemak yang ada dalam payudara.

Bila berpayudara kecil, akan sulit menyusui
Ukuran tidak ada hubungannya dengan kemampuan menghasilkan air susu. Karena payudara yang kecil biasanya memiliki kelenjar susu yang sama dengan yang berukuran besar.

Olahraga tanpa bra akan merusak payudara
Merusak sih tidak, tetapi mungkin dapat menimbulkan rasa sakit atau tidak nyaman. Karena payudara posisinya menggantung pada tubuh, dan bila diberi gerakan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Untuk yang berpayudara besar disarankan untuk memakai bra penyangga demi menghindari sakit punggung.*** (rara)


bz.blogfam.com

____________________________________________________________________


Minum Susu, Turunkan Risiko Kanker Payudara!
Minum Susu, Turunkan Risiko Kanker Payudara!
Yang Tak Minum Susu Miliki Risiko Hipertensi 2 Kali

Jakarta, Kompas

Oleh: Ir Albiner Siagian, MSi Pengajar Bagian Gizi FKM Universitas Sumatera Utara, Medan

Manfaat susu sudah tidak diragukan lagi. Hampir semua zat gizi yang terdapat dalam susu bermutu baik. Protein dan lemak susu memiliki sifat ketecernaan yang tinggi. Kandungan vitamin dan mineral susu juga relatif lengkap.

Susu dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk. Ada yang segar atau ada yang dalam bentuk terolah, seperti susu bubuk atau susu kental manis. Manusia juga mengonsumsi susu dari produk pangan yang mengandung susu, seperti keju, es krim, dan yogurt.

Namun, masih ada perbedaan pendapat tentang konsumsi susu ini. Ada kelompok yang menyatakan bahwa mengonsumsi susu setiap hari tidak baik bagi kesehatan, terutama penyakit vaskular seperti penyempitan pembuluh darah. Argumennya adalah, susu meningkatkan kadar kolesterol darah yang menjadi faktor risiko penyakit jantung. Kedua, adanya hubungan positif antara produksi susu rata-rata per kapita dengan kematian akibat penyakit jantung di sejumlah negara.

Kelompok lain mendukung peran susu pada penurunan risiko berbagai penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Penelitian terbaru di Norwegia mendukung hal itu.

Hjartäker bersama koleganya dari Institute of Community Medicine, Universitas Tromso, Norwegia, melalui publikasinya pada International Journal of Cancer, membuktikan bahwa mengonsumi tiga gelas atau lebih susu setiap hari dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara pada wanita pramenopause.

Melalui penelitian kohort the Norwegian Women and Cancer Study, mereka meneliti 48.844 wanita selama enam tahun dua bulan. Konsumsi susu diukur dengan mengirimkan formulir riwayat konsumsi pangan kepada responden. Selama kurun waktu tersebut, tim Hjartäker menemukan 317 kasus penderita kanker payudara.

Ternyata konsumsi susu sejak masa kanak-kanak berkaitan negatif dengan kejadian kanker payudara pada saat mereka berumur 34-39 tahun (pramenopause). Itu berarti bahwa mengonsumsi susu sejak masa kanak-kanak dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara.

Konsumsi susu pada masa dewasa juga menurunkan risiko kanker payudara setelah dikoreksi menurut faktor hormonal, indeks massa tubuh, aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol. Wanita yang tidak mengonsumsi susu menghadapi risiko terkena kanker payudara 2 kali lebih besar daripada wanita yang mengonsumsi susu 3 gelas atau lebih susu setiap hari.

Manfaat lain

* Penelitian terbaru juga mengungkapkan bahwa mengonsumsi susu secara teratur menurunkan risiko penyakit yang berkaitan dengan kelainan pada pembuluh darah, seperti stroke dan jantung.

Elwood dari Universitas Ulster, Irlandia, bersama koleganya, dalam publikasi pada Journal of Epidemiology Community Health tahun 2005 membuktikan bahwa mengonsumsi susu dapat menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung.

Dalam the Caerphilly Cohort Study Elwood dan kawan-kawan mengamati 665 pria Wales berumur 45-49 tahun. Para responden diminta mencatat konsumsi pangannya selama seminggu. Hasilnya, rata-rata dan nilai tengah konsumsi susu responden adalah 210 cc dan 195 cc per hari (lebih kurang satu gelas per hari).

Elwood dan koleganya menemukan bahwa pria yang konsumsi susunya di atas median (>1 gelas per hari) memiliki risiko dua kali lebih kecil terkena stroke. Hal senada juga berlaku untuk penyakit jantung. Risiko terkena serangan jantung adalah 100:88 antara pria yang mengonsumsi susu di bawah satu gelas per hari dan yang mengonsumsi susu di atas satu gelas per hari. Fakta ini taat asas dengan temuan peneliti yang sama pada 2.403 pria lanjut usia di Wales dengan metode riwayat konsumsi makanan.

Temuan Elwood dan kawan-kawan juga diperkuat oleh penelitian di Puerto Riko yang mengaitkan konsumsi susu dengan risiko hipertensi, salah satu faktor risiko bagi stroke dan serangan jantung. Pada penelitian ini, Garcia dan teman-teman membuktikan bahwa pria yang tidak mengonsumsi susu memiliki risiko hipertensi 2 kali lebih tinggi daripada mereka yang mengonsumsi susu.

Baik Hjartäker dan kawan-kawan maupun Elwood dan koleganya belum dapat memastikan bagaimana susu memiliki efek pelindung terhadap penyakit kanker, stroke, dan jantung. Karena itu, diperlukan studi lebih lanjut untuk mengetahui komponen apa dalam susu yang memiliki efek fungsional tersebut.

Boleh jadi, mutu gizi yang baik serta komposisi zat gizi yang pas dalam susu adalah faktor penurun risiko tersebut. Atau, itu disebabkan oleh meningkatnya daya tahan tubuh sehubungan dengan mengonsumsi susu.

Sayang, saat ini konsumsi susu rata-rata masyarakat Indonesia masih sangat rendah, 5,5 liter per kapita/tahun atau setara dengan lebih kurang 50 tetes sehari. Angka ini masih jauh di bawah konsumsi rata-rata pada masyarakat India, Filipina, dan Thailand yang masing-masing 75, 25, dan 22 liter per kapita/tahun.*
er kapita/tahun.*


gugad1