ads by google 3

Dengarkan "Suara" Tubuh

Anda seorang wanita pekerja keras? Tak ada yang melarang Anda untuk mengejar ambisi dan bekerja sesempurna mungkin. Tak ada masalah. Sejauh kita berbuat yang terbaik, oke saja. Sibuk adalah hal yang tak terelakkan dari mereka yang menikmati pekerjaan.

Namun, jangan lupa bahwa tubuh Anda juga memerlukan perhatian yang sama dengan pekerjaan Anda. Tubuh sesungguhnya telah melayani hidup kita sepanjang 24 jam penuh, tanpa pamrih. Tubuh kitalah yang menopang kita ke mana saja, tak terkecuali pada saat kita bekerja, sibuk, dan berpacu untuk merebut impian dalam hidup.

Beberapa penelitian, termasuk yang dilakukan Dr. Tracy Gaudet, Direktur Kesehatan Umum The Duke Center of Integrative Medicine Los Angeles dan Sheenah Hankin, Ph.D., psikoterapi dari Manhattan, menyebutkan bahwa wanita, sekalipun amat memperhatikan penampilan dan kecantikan, ternyata memiliki kecenderungan cuek pada tubuhnya sendiri. "Sebanyak 90 persen wanita 'disconnected' dari tubuhnya sendiri," kata Gaudet.

Dokter yang menggeluti khusus soal perubahan gaya hidup itu menunjukkan kecenderungan stres dan lelah lebih banyak terjadi pada wanita ketimbang pria. Dan itu disebabkan karena mereka tak ramah dan peduli pada tubuhnya sendiri. Karena itu, kata Gaudet, "belajarlah mendengar tubuh Anda sendiri, sebelum tubuh Anda rontok."

Menurut Gaudet, tubuh bisa mengeluh. Biasanya tubuh akan mengeluarkan peringatan dini yang menunjukkan bahwa ia mengeluh, sebelum akhirnya benar-benar menyerah pada penyakit yang menyerangnya. Peringatan dini berupa reaksi-reaksi dari bagian-bagian tubuh.

Keluhan Tubuh:

  • Tangan dan kaki dingin
  • Rambut rontok
  • Sakit kepala atau migrain
  • Sakit perut
  • Otot nyeri
  • Insomnia
  • Tak ada gairah seks
  • Alergi Problem kulit
  • Flu
  • Cepat marah
  • Lesu

Jika mengalami keluhan tubuh semacam itu, Gaudet menyarankan untuk segera melakukan Pemeriksaan Stress Tubuh. Wanita, kata Gaudet, mengalami stres 30 persen lebih banyak daripada pria. "Stres tubuh adalah ukuran bahwa hidup Anda tak sehat," tambah Glenn S. Rothfeld, M.D., M.Ac., direktur medis dari New England Inc.

Pemeriksaan Stres Tubuh:

Cek denyut jantung:
Apakah melewati 30 detak dalam 20 detik?

Cek pernafasan:
Apakah lebih dari enam tarikan napas dari 20 detik?

Cek emosi:
Apakah sedang marah? apakah pikiran melompat-lompat?

Cek suara:
Apakah suara Anda kuat, tinggi, dan melengking? Apakah kata-kata sedang kacau?

Cek tangan dan kaki:
Apakah tangan dingin dan beringat? Apakah jari kaki bengkak?

Jika Anda lebih banyak menjawab "ya", Dr. Gaudet memberi saran untuk mencoba beberapa teknik mengatasi stres tubuh.

Pernafasan
Seperti dalam tradisi Yoga: tarik nafas dalam empat hitungan, tahan dalam tujuh hitungan, lepaskan dalam delapan hitungan. Dalam latihan ini letakkan ujung lidah Anda di langit-langit mulut dan menyentuh punggung gigi. Ulangi selama empat kali.

Visualisasi
Ajaklah pikiran Anda plesir ke sebuah tempat yang selama ini Anda merasa nyaman. Atau ke sebuah tempat yang belum pernah Anda lihat. Bayangkanlah tempat itu, perhatikan aneka bunyi di sana, hirup bau dari suasana tempat itu, rekamlah dalam ingatan Anda.

Hadirkan Gairah
Ingatlah tempat yang membuat Anda senang: mendengarkan musik, saat tertawa, menari, atau menikmati karya-karya seni. Temukan cara Anda bisa menikmati itu kembali di saat Anda sibuk. Misalnya, bergoyang sejenak di ruang kerja Anda dan luangkan waktu setiap malam di rumah, atau mendengarkan musik atau humor lewat kaset di mobil Anda. Jika Anda menyukai, Anda telah memberi kontribusi penting pada kesehatan Anda.

Berbuat Sekarang
Juga Jangan membayangkan apa yang akan dikerjakan besok hingga 20 tahun yang akan datang. Pikirkan apa yang kamu perlukan saat ini dan kerjakan dengan hati-hati. Ada beberapa tahap yang harus ditempuh untuk ini:

Tahap Pertama:
Rasakan Tubuh Anda Segeralah rasakan tubuh Anda. Tanya pada diri sendiri, "Apa yang saya rasakan sekarang?" Tutup mata Anda dan rasakan dari kepala hingga ujung jari kaki Anda. Catat beberapa bagian yang Anda merasa tak nyaman dan sakit. Gaudet menyebut bagian ini sebagai "scan rasa".

Tahap Dua:
Anda adalah Manusia Hentikan ada melakukan scan rasa dan kemudian ambil nafas. Yakinkan bahwa kadang apa yang terbaik Anda kerjakan tak berarti apa-apa. Kita adalah manusia, bukan ada karena pekerjaan.

Tahap Tiga:
Fokus pada Aktivitas Latihlah Anda untuk tak larut pada problem. Jangan fokus pada pemecahan problem, tapi fokuslah pada aktivitas Anda hari itu.

Tahap Empat:
Jaga Makanan Beri perhatian pada makanan yang akan dikonsumsi. Apa Anda makan karena lapar, bosan, merasa membutuhkan, atau untuk kenyamanan Anda?

Tahap Lima:
Spiritualitas Kerjakan sesuatu yang membuat Anda bisa berhubungan dengan sang pencipta. Berdoa dan beribadah sangat dianjurkan. Atau setidaknya ajak teman untuk membicarakan soal-soal spiritualitas. Dengan pentahapan latihan itu, ujar Gaudet, kita akan menjadi mengenal tubuh kita. Tubuh akan menjadi bagian tak terpisahkan dari diri kita dan setiap keluhan tubuh akan cepat diantisipasi. Jadi, ramahlah pada tubuh Anda sendiri.




tempo.co.id

gugad1