ads by google 3

Penurunan Berat Badan Mempengaruhi Diabetes?

Bisakah penurunan berat badan merangsang munculnya penyakit diabetes? Jawaban inilah yang kini tengah coba digali oleh Institut Kesehatan Nasional (NIH) Amerika Serikat Tidak tanggung-tanggung, agar bisa mendapat jawaban yang jelas, NIH melakukan penelitian tentang efek jangka panjang dari penurunan berat badan di kalangan orang dewasa yang mengidap penyakit diabetes tipe 2.

Penelitian yang dinamakan Look AHEAD (for Action for Health in Diabetes) itu akan membandingkan pengaruh diet, latihan dan konseling perilaku dengan pendidikan dan konseling terhadap resiko serangan jantung, penyakit jantung, stroke dan sejumlah indikator lainnya yang mempengaruhi kesehatan. Sekitar 5000 pasien diabetes yang kelebihan berat badan berusia 45-75 tahun akan diteliti dalam periode penelitian yang berlangsung selama 12 tahun ke depan.

Penelitian pendahuluan yang telah dilakukan, berhasil melihat efek jangka pendek penurunan berat badan yang ternyata bisa menurunkan resiko komplikasidari penyakit diabetes seperti penyakit jantung. "Namun keuntungan jangka panjang penurunan berat badan belum dipelajari," kata Dr Rena R Wing, Wakil Ketua Penelitian yang juga Profesor pada Brown Medical School in Providence, Rhode Island.

"Kita akan meneliti secara para individu yang mengidap diabetes dan mengevaluasi dampak jangka panjang penurunan berat badan terhadap kesehatan termasuk kualitas hidup, masalah tidur, arthritis dan perubahan kondisi tubuh," kata dia.

Akibat penurunan berat badan itu, tubuh memiliki kemampuan responsif yang kecil terhadap insulin, hormon membersihkan gula darah setelah makanan mengendap ke dalam jaringan tubuh untuk digunakan menjadi energi. Untuk menggantinya, pankreas perlahan-lahan menyerap insulin namun terkadang tak berfungsi dan diabetes menjalar, jelas Wing. Di sisi lain, kenaikan gula darah dapat menambah resiko gagal ginjal, penyakit jantung, kebutaan dan kerusakan saraf sehingga dianjurkan untuk diamputasi.

Berdasarkan laporan Asosiasi Diabetes Amerika (ADA), 80 persen orang yang menderita diabetes tipe 2 adalah karena kelebihan berat badan atau obesitas. Sementara laporan terbaru baru dari Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menunjukkan bahwa laju penderita diabetes tipe 2 di kalangan orang dewasa pada tahun 1999 mencapai 6 persen. Laporan tersebut menyusul data yang dipublikasikan beberapa bulan sebelumnya yang menunjukkan bahwa dari tahun 1990 sampai 1998, penderita diabetes akut dikalangan orang dewasa AS secara mengejutkan mencapai 33 persen. Secara keseluruhan dari 4,9 persen sampai 6,5 persen.

Penelitian tersebut telah diumumkan pada pertemuan tahunan American Diabetes Associaton. The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), sebuah unit dari NIH, akan mendanai penelitian dan diharapkan bisa terkumpul lebih dari US$ 180 juta.

tempo.co.id

gugad1