ads by google 3

Salon, Stasiun Sejumlah Penyakit?

Sebelumnya ada tato. Kini, bahkan perawatan kuku kaki pun jadi cara sejenis penyakit untuk berpindah.


Mengunjungi salon kecantikan adalah cara untuk memperoleh segalanya. Tapi orang keluar dari salon tidak selalu menjadi cantik. Tak percaya?

Inilah yang dialami 100-an, tepatnya 109, perempuan di Santa Cruz, sebuah county di California yang ingin merawat kuku (pedikur/pedicure). Alih-alih cantik, kaki mereka diinfeksi penyakit kulit. Bisul-bisul.

Melihat bagaimana penyakit itu ditularkan, kejadian yang sama tak mustahil terjadi di sini. Salon-salon itu, menurut hasil penyelidikan biro federal Centers for Disease Control, menularkan penyakit borok-borok karena wadah kaki yang tak disuci-hamakan dulu. Tak bermaksud menyepelekan salon di Jakarta, percayakah Anda jika mereka menjaga kebersihannya lebih baik dari di AS?

"Penyakit ini dapat menulari siapa saja dengan tiba-tiba; Senyatanya ia dapat terjadi di mana pun," kata Kevin Winthrop, staf pengawas epidemi CDC. "Saya pikir pesan yang dapat ditarik dari kejadian ini adalah bahwa apapun salonnya hendaknya menjaga kebersihan peralatannya," Kevin mengatakan.

Penyebab infeksi itu adalah mikroorganisme bernama Mycobacterium fortuitum yang mencemari bak kaki untuk merendam kaki saat pedikur. Sejauh ini 108 perempuan dan 1 orang laki-laki tertulari penyakit itu. CDC juga sedang meneliti kemungkinan wabah ini menjangkiti San Diego dan wilayah lain di dekat Santa Cruz.

Winthrop mengatakan, CDC sebelumnya sudah memiliki catatan adanya serangan bakteri ini. Tapi, kali ini serangan itu telah menyerupai wabah karena pada satu waktu menyerang banyak orang. "Telah diketahui dengan baik sebelumnya, bahwa tipe bakteri ini menyukai lingkungan basah, tapi biasanya ditemukan dalam konsentrasi sangat rendah dan tak cukup untuk menginfeksi," kata Winthrop. "Kami percaya ada bahan organik yang menyebabkan ledakan jumlahnya, misalnya rambut, kuku, atau lemak" katanya lagi.

Infeksi itu untungnya dapat diperangi dengan antibiotik, tapi serangannya menyakitkan. Lebih dari itu, ia juga menyakiti perasaan karena kaki jadi tak sedap dipandang. Borok itu seukuran uang logam. Salah satu perempuan itu, misalnya, memiliki 37 borok. Dan begitu sembuh boleh adji meninggalkan luka parut. Benar-benar tak sedap!

"Dengan kejadian ini kami meminta: siapapun yang pergi ke salon, perhatikan sekelilingnya dan lihat seberapa bersih salon itu," kali ini kata Rick Lopes, juru bicara California Bureau of Barbering & Cosmetology.

Kuku baru satu soal. Sebelumnya, pada akhir April, tato -- yang diperoleh dari salon-salon -- juga ditengarai jadi media penyebar penyakit.

Tato yang indah dilihat ditemukan menjadi penyebar penyakit hepatitis C yang sangat berbahaya dan mematikan. Adalah para peneliti dari University of Texas, Southwestern Medical Center, di Dallas yang menemukan tato berhubungan dengan infeksi ini. Dan jadi penyebab utama.

Para peneliti itu menemukan, seperti diungkapkan BBC, orang yang mendapat tato di tempat-tempat pemberian tato komersil kemungkinannya 9 kali lipat untuk terserang hepatitis C dibanding mereka yang tidak bertato.

Dari 626 orang yang diteliti, 18 persen memiliki tato. Dari mereka yang bertato, 22 persen diantaranya terinfeksi hepatitis C. Dari 52 pasien yang mendapat tato di tempat-tempat yang melayani jasa tato, 33 persen diantaranya menderita hepatitis C.

Sebaliknya, hanya 3,5 persen pasien tanpa tato yang menderita hepatitis C.

Hepatitis C bisa ditularkan melalui tato karena jarum atau tinta dipakai ulang, sementara sterilisasinya tak baik. Bisa juga karena penato menguji lebih dulu jarumnya dengan menusukkan jarum itu ke tangannya.

Penelitian tersebut juga menemukan bahwa orang yang memiliki beberapa tato, atau tato komplek atau tato berukuran besar memiliki resiko lebih besar.

Maut memang sudah cukup lama mengintai dari salon-salon. Pada dua tahun lalu, misalnya, dalam sebuah pertemuan ilmiah tahunan American Academy of Dermatology di New Orleans, AS, dipublikasikan daftar-daftar penyakit yang dapat menular di salon.

Pada urutan pertama tercantum penyakit menular asal virus, mulai dari kutil, hepatitis B, hepatitis C dan -- jangan kaget -- AIDS. Khusus hepatitis B dan C, virus penyebabnya menular cukup dengan persinggungan antara kulit yang lecet dengan virus itu. Coba renungkan ini: ketika melakukan facial, wajah sudah pasti lecet-lecet karena ditusuki jarum, bukan?

Virus itu, yang 100 kali lebih virulen dibanding HIV, tak harus dari tubuh. Cukup yang menempel di peralatan. Pasalnya, virus ini sanggup bertahan seminggu di luar tubuh dan tinggal di mana saja -- handuk, gunting, sandaran kepala, kursi salon atau tempat-tempat lainnya.

Di bawah virus berderet penyakit asal bakteri. Karena karakternya, ia menular tanpa harus ada luka terbuka. Ia bisa menular cukup dengan bersentuhan. Bahkan hirupan udara.

Di bawahnya ada jamur. Ia juga seperti bakteri, karena penularan bisa terjadi cukup dengan bersinggungan. Ada juga penyakit karena parasit. Termasuk di dalamnya kutu air.

Di luar itu, salon juga sangat beracun. Berbagai senyawa kimia yang digunakan di salon bisa berdampak buruk terhadap kesehatan.

Jadi, pikirkanlah untuk memilih salon yang sehat. Karena Anda datang ke sana bukan untuk mencari penyakit -- tapi menjadi cantik


tempo.co.id

gugad1