ads by google 3

Yang Menderita Karena Ketidaktahuan

Jumlah penderita stroke di Indonesia terus membengkak, dan stroke mulai menyerang kaum muda. Kenali gejala awal penyakit ini agar bisa menangkal secepatnya.


Menghindari stroke itu susah-susah gampang. Caranya, banyak-banyaklah makan sayur dan buah-buahan. Ini memang nasihat sederhana tapi bukan omong kosong. Tengok saja penelitian yang dilakukan Thomas Pickering, Director of Integrative and Behavioral Cardiology Program of the Cardiovascular Institute, di Mount Sinai School of Medicine, New York, AS. Penelitian yang ingin mencari hubungan antara buah dan sayuran terhadap kemungkinan terjadinya stroke itu melibatkan lebih dari 100 ribu orang. Setelah dipantau selama delapan tahun secara terus-menerus, ternyata hanya ada 570 orang yang terkena stroke.

Secara umum dinyatakan, mereka yang banyak makan buah dan sayur, lebih sedikit terkena stroke. Malah, seperti dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association, 1999, responden yang makan lebih dari 5 porsi buah dan sayur setiap hari, 30 persen lebih rendah kemungkinannya untuk terserang stroke dibandingkan dengan mereka yang makannya kurang dari 3 porsi. Risiko lebih kecil lagi ditemukan pada kalangan responden yang banyak sekali mengonsumsi sayuran berdaun hijau, seperti brokoli, kobis, kembang kol, dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C. Khusus mengenai khasiat vitamin C, penelitian lain membuktikan bahwa mereka yang dietnya kurang mengonsumsi vitamin jenis ini berisiko terserang stroke 70 persen lebih tinggi daripada responden yang banyak mengonsumsi vitamin C.

Menurut Dr. Sitti Airiza Ahmad, Kepala Bagian Stroke RSCM, Jakarta, banyak makan buah potensial mengurangi risiko stroke karena makanan jenis ini mengandung serat yang gampang larut. Saat dimakan, serat larut ini akan mengikat kolesterol sehingga kandungan kolesterol dalam tubuh tidak berlebihan. Sayuran banyak mengandung serat tidak larut yang membantu membuat gumpalan makanan sehingga orang jadi gampang buang air besar. Saat makan buah, katanya, "Lakukanlah sebelum makan nasi, sehingga kolesterol yang ada di dalamnya terbawa keluar dan tidak diserap lagi oleh tubuh."

Merujuk pada piramida diet makanan sehat, buah memang merupakan jenis makanan yang mesti paling banyak dikonsumsi. Maklum, buah adalah satu-satunya makanan yang tidak mengandung natrium (garam), sebaliknya banyak mengandung kalium. Makanan yang berada di struktur atasnya, berturut-turut adalah sayuran, biji-bijian (gandum, beras, jagung), dan lauk-pauk (ikan, daging, susu) semakin banyak mengandung natrium. Adapun jenis makanan yang berada di puncak piramida, seperti garam, santan, gula, margarin, dan minyak goreng, merupakan golongan yang terbanyak mengandung natrium.

Ada patokan sederhana yang perlu diikuti dalam urusan pola makan ini, yakni makanlah 3 porsi buah, 2 porsi sayur, dan satu porsi nasi dengan lauk-pauknya. Sedangkan makanan yang berkuah santan dan mengandung natrium tinggi seyogianya dihindari. Sebab, beberapa penelitian menunjukkan, mereka yang banyak mengonsumsi natrium berisiko lebih besar untuk terkena stroke dibandingkan dengan yang sedikit mengonsumsi natrium. Atau, kalau tetap mau makan, kata Airiza, "Bolehlah sedikit, sekadar untuk bikin enak!"

Nah, kalau pola makanan sehat sudah diikuti tapi masih rentan terhadap stroke, tentu diet harus lebih diketatkan. Memang, untuk akrab dengan kalium dan jauh dari natrium, susah-susah gampang.



tempo.co.id

gugad1