ads by google 3

Obat Khusus Pascaserangan Jantung

Akhir pekan lalu, telah berhasil dikembangkan sejenis obat yang dapat menghilangkan molekul-molekul yang rusak setelah terjadi serangan jantung. Serangan jantung jenis cardiac arrest, kondisi kekurangan oksigen yang kemudian membuat otot jantung tiba-tiba berhenti memompa darah, lantas menimbulkan kerusakan jaringan sel, dapat memetik khasiat obat ini.

Kerusakan jaringan sel itu disebabkan oleh kehadiran molekul-molekul radikal bebas atau free radicals yang menumpuk, yang khusus dihasilkan di dalam otot jantung selama serangan terjadi. Radikal bebas itu dapat menyebabkan kerusakan terhadap DNA sel, dan itu memicu kematian sel-sel individu.

Pada saat aliran darah pulih setelah serangan jantung, molekul bebas tadi dapat berpindah ke jaringan sel wilayah lain. Kemungkinan besar, mereka menyebar luas ke jaringan sel lain dan membentuk scar tissue atau jaringan pengganti jaringan yang rusak itu. Sel-sel pengganti itu semakin berkembang, dan perlahan-lahan mulai menggantikan otot jantung. Akibatnya, berkuranglah efisiensi jantung dalam memompa darah.

Para peneliti dari Wake Forest University of Medicine mengumumkan keberhasilan mereka dalam mengembangkan obat baru yang telah diujicobakan pada jantung tikus. Obat itu dinamai M40403, memiliki kelebihan dalam hal ukuran molekulnya. Sangat kecil, sehingga dapat masuk ke dalam jaringan sel seperti otak dan jantung.

Percobaan yang dilakukan pada tikus menunjukan bahwa obat M40403 yang diberikan segera setelah serangan jantung itu langsung menimbulkan reaksi sebelum aliran darah sepenuhnya dipulihkan. Obat tersebut secara efektif dapat mengatasi molekul radikal bebas, sebelum ia tersebar oleh sirkulasi darah. Obat M40403 bersifat seperti pelindung terhadap efek radikal bebas.

Dr. Mark Payne, salah seorang peneliti mengatakan bahwa penerapan hasil penelitian ini sangat banyak. Ternyata obat M40403 juga digunakan pada binatang untuk mencoba mengurangi kerusakan akibat serangan stroke. Namun, Dr. Payne menambahkan, masih dibutuhkan lebih banyak percobaan terhadap binatang, sebelum membawanya ke dalam uji coba klinik.

Cardiac arrest adalah penyakit yang kerap menyebabkan kematian mendadak. Tiap menit, sekitar 220 ribu orang di dunia mati karena penyakit jantung koroner tanpa mendapatkan perawatan sebelumnya. Kematian otak dan kematian permanen biasanya terjadi empat hingga enam menit setelah serangan cardiac arrest. Penderita cardiac arrest dapat ditolong dengan memberikan defibrillation atau kejutan listrik pada dada untuk mengembalikan detak jantung sedini mungkin. Keterlambatan satu menit dalam menolong si penderita akan mengurangi 7 hingga 10 persen kesempatan hidup.

Sejauh ini, tidak ada data statistik mengenai angka kematian yang disebabkan cardiac arrest dalam setahunnya. Namun dipercaya, 95 persen korban cardiac arrest meninggal sebelum sampai di rumah sakit.

Radikal bebas sering muncul tatkala si calon penderita melakukan diet makanan yang ketat. Di samping itu, secara teoretis radikal bebas juga memicu perkembangan beberapa jenis kanker. Dugaan itu dikaitkan dengan kemampuan radikal bebas dalam merusak DNA sel yang dapat mendorong pertumbuhan yang tidak normal, dan pembelahan sel yang di luar kendali.

Sebenarnya, ada cara lain untuk membantu menghilangkan radikal bebas. Upaya preventif itu adalah dengan selalu mengkonsumsi vitamin A, C dan E setiap harinya. Vitamin A dan E, terlebih lagi C, dapat membantu menghilangkan radikal bebas dari sirkulasi darah, karena vitamin dapat mengikat molekul radikal bebas dan menetralisir efeknya.

Penelitian terhadap vitamin C dilakukan sebelumnya oleh Profesor Kay-Tee Khaw dari Cambridge University. Menurut Prof. Khaw, mengkonsumsi buah-buhan dan sayur-sayuran tiap hari dapat membantu melindungi orang dari penyakit jantung. Studi yang dilakukan Prof. Khaw terhadap 19.496 orang yang berusia 45 hingga 79 tahun dari daerah Norfolk yang ternyata suka mengkonsumsi vitamin C memiliki tingkat kematian karena penyakit jantung yang rendah.

Prof Khaw mengatakan bahwa hanya dengan mengkonsumsi vitamin C 50 gram per hari dalam bentuk buah-buahan atau sayuran kemungkinan dapat mengurangi tingkat kematian sebesar 20 persen akibat penyakit jantung. Namun, ini sangat tergantung pada usia, tekanan darah dan apakah seseorang adalah perokok.

Vitamin C atau asam askorbat digunakan tubuh untuk meningkatkan sistem kekebalan terhadap demam panas dan flu. Vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan yang membasmi zat-zat yang membahayakan tubuh, seperti radikal bebas. Buah segar seperti jeruk, anggur, apel dan pisang serta sayur-sayuran berwarna hijau adalah sumber vitamin C.


tempo.co.id

gugad1