ads by google 3

Jantung Cap AbioCor

Mesin sangat kompleks telah banyak dibuat untuk mewujudkan keinginan manusia--untuk apa pun, ke mana pun, dan dalam kondisi bagaimanapun. Sayangnya, itu tak termasuk mesin pengganti jantung. Paling tidak, sebelum Senin (2/7) lalu, ketika untuk pertama kalinya AbiCor dicangkokkan pada tubuh manusia


Inilah jantung yang beratnya hanya 10 ons. Setiap kali berdenyut memompa 70 mililiter darah, setiap menit berdenyut 72 kali, selama 70 tahun memompa 2,5 miliar kali atau 2.628.000 liter darah. Pada tubuh Pak Harto, di usia genap 80 tahun, jantungnya telah memompa darah sebanyak 210.240.000 liter--paling tidak!

Inilah AbioCor, jantung tiruan yang dibuat Abiomed dan telah dicangkokkan ke tubuh pasien tanpa keterangan nama dan jenis kelamin di Jewish Hospital, Senin (2/7). Alat ini bekerja dengan mengandalkan pompa hidrolik yang digerakkan motor listrik. AbioCor dirancang sanggup memompa 8 liter darah per menit, lebih banyak 3 liter dibanding jantung, tapi hanya untuk--seperti kata dokternya--60 hari.

Tanpa AbioCor, kata dokter yang mengoperasi pasien itu memperkirakan, masa hidup pasien tinggal 30 hari saja.

Apa boleh buat, meninggal 30 hari kemudian mungkin terasa singkat. Tapi, sekecil apa pun kesempatan yang diberikan AbioCor, jantung ini tetap harus disebut terobosan besar dalam 50 tahun sejarah pencarian jantung buatan.

AbioCor, tak seperti pendahulunya yang memiliki perlengkapan utama tak kalah besar dari refigrator, hanya sebesar jeruk besar--atau 2 sentimeter lebih besar dari jantung manusia. AbioCor juga cukup ringan, tak sampai satu kilogram atau hanya setengah kilogram lebih berat dari jantung asli. AbioCor sedikit lebih berat karena bahan utamanya terbuat dari logam titanium dan plastik poliurethan.

Tapi, dalam jantung mekanik sekecil dan seringan itu, terkandung semua perlengkapan yang diperlukan agar alat itu bekerja sebagaimana laiknya jantung manusia. Di dalamnya, ada serambi untuk menerima darah dari arteri, bilik untuk menerima darah dari vena, dan di tengah-tengahnya ada sistem pompa hidrolik cair yang digerakkan dengan motor listrik. Pompa itu berfungsi membuka dan menutup dua ventrikel buatan.

Di luar itu, di daerah perut, ditempatkan monitor dan pengendali AbioCorp. Dengan alat ini, pemakainya dapat mengetahui status baterainya. Alat ini juga dapat pengatur kecepatan kerja AbioCorp dalam memompa darah.

Masih di bagian dalam perut, dokter menempatkan baterai ion lithium yang dapat diisi ulang. Baterai ini dilengkapi baterai cadangan yang ditempatkan di luar tubuh.

Total tenaga yang dapat disuplai kedua baterai, menurut Abiomed, sebesar 4 jam. Masing-masing unit internal memasok tenaga selama 30-45 menit dan baterai cadangan menyuplai tenaga selama 3,5 jam. Jika baterai cadangan habis, pasien dapat menggantinya.

Baterai eksternal itu, menurut siaran pers Abiomed, akan terus-menerus mengisi ulang baterai internal dengan menggunakan koil penginduksi. Dengan teknik ini, listrik dari baterai cadangan dialirkan ke baterai internal tanpa perlu penghantar. Dengan kata lain, tak ada kabel yang harus menembus kulit.

Tak adanya peranti yang keluar-masuk permukaan tubuh, kata Edward E. Berger, Wakil Presiden Abiomed yang berpusat di Danvers, Massachusetts, adalah kelebihan paling penting Abiomed. "Yang terpenting dari AbioCor adalah, semua perantinya berada dalam sistem tertutup dan tak ada peralatan apa pun yang keluar-masuk melalui kulit--sumber utama infeksi pascaoperasi dan salah satu penyebab utama kegagalan jantung mekanik selama ini."

Begitulah--mudah-mudahan berhasil. Seperti diungkapkan badan pengawas obat dan makanan AS (FDA), perluasan pemakaian AbioCor bergantung pada seberapa hebat AbioCor bekerja pada 'pasien tanpa identitas' itu, serta empat pasien lainnya. FDA mengatakan, jika AbioCor berfungsi baik, dalam tiga tahun berikutnya Abiomed dapat menjual peranti tersebut di pasar.

Tentu saja, ketika AbioCor dijual untuk umum, rentang hidup tambahan yang diberikan alat itu bukan lagi hanya 30 hari. Paling tidak, demikian harapan Berger. "Ketika desain ini telah mendapat penyempurnaan," kata Berger, "kami yakin AbioCor akan memberi kesempatan hidup lima tahun atau lebih."

AbioCor sendiri, jika nanti berhasil mendapatkan izin FDA dan sudah disempurnakan, akan dijual dengan harga US$ 75 ribu sampai US$ 100 ribu per unit, tapi itu belum termasuk biaya operasi yang diperkirakan akan sama dengan biaya operasi cangkok jantung yang asli.

Mahal, memang, tapi tidak sebesar biaya cangkok jantung manusia. "Total biaya yang perlu dikeluarkan pasien dipastikan di bawah cangkok jantung asli, karena AbioCor tak memerlukan banyak penanganan pascaoperasi, misalnya tak harus mengeluarkan biaya untuk obat-obatan penekan sistem imun."



tempo.co.id 2001

gugad1