ads by google 3

Laki-laki Dengan Kanker Payudara Pada Dadanya

Laki-laki bukannya tak dibidik penyakit ini. Lebih baik waspada, karena penyakit ini lebih berbahaya dibanding pada wanita.


Nun di sana, Albuquerque, Amerika Serikat, tiga lelaki dengan kanker payudara pada dadanya sedang menuntut perusahaan tempat mereka bekerja. Menurut ABC News (4/6), ketiga laki-laki itu menuduh kanker tersebut muncul karena buruknya lingkungan dimana mereka bekerja -- penuh bau bensin, karbon monoksida, karbon dioksida, medan magnet, dan berbagai serbuk.

Selain mereka, 10 pekerja lainnya juga kena kanker yang sama. Empat telah meninggal.

Belum diketahui bagaimana nasib tuntutan mereka, tapi bahwa ada tiga orang di 'tempat' yang sama -- dan pada waktu yang sama -- mendapat kanker payudara menarik perhatian. Faktanya, kanker payudara bukan penyakit khas pada wanita. Laki-laki juga tak luput dari serangan penyakit ini, meski lebih jarang.

Tak jelas di sini, tapi di AS prevalensi penyakit ini pada laki-laki sudah lumayan banyak: setiap tahun, menurut American Cancer Society (ACS), ada 1400 laki-laki yang didiagnosa mengidap penyakit ini. Umumnya kanker ini lebih lazim pada usia di atas 60 tahun, karena ketika itu dada cenderung menjadi lebih besar.

Sebanyak 31 persen di antara pengidapnya, kata ACS, akan meninggal. Angka itu, ungkap ACS lebih jauh, berarti lebih tinggi 6 persen dibanding tingkat kematian wanita yang hanya 25 persen. Padahal, untuk tiap satu laki-laki dengan kanker payudara, ada 100 wanita dengan kanker yang sama.

Lebih jauh ACS mengungkapkan, pada laki-laki kanker ini bisa lebih berbahaya. Penyebabnya, kata mereka, biasanya penyakitnya baru diketahui setelah tahap lanjut. Pada laki-laki kanker ini memang lebih sulit dideteksi, terutama karena laki-laki cenderung menolak gejala yang dirasakannya, sampai kanker menyebar ke bagian tubuh yang lain. Padahal, seperti diungkapkan ACS, tingkat keselamatan dari Kanker Payudara adalah 97 persen jika pasien didiagnosa dalam 5 tahun pertama.

Gejala kanker jenis ini, menurut ACS, sama seperti yang dialami wanita: ada sebuah gumpalan di dada (umumnya di pusat disamping lingkatan seputar puting), keluarnya cairan dari puting, bentuk puting yang abnormal, atau adanya bisul di dada. Cairan puting, menurut ACS, menjadi tanda yang paling tak menyenangkan bagi laki-laki. Pasalnya, 75 persen dari seluruh kasus kanker ini memperlihatkan gejala awal itu.

"Gumpalannya sendiri kerap tak disertai rasa sakit, hingga pria tak mempedulikannya," ungkap ACS.

Untuk mendiagnosa jenis kanker ini, dokter akan melakukan apa yang biasa dikerjakan saat memeriksa kemungkinan kanker ini pada wanita. Dokter akan melakukan mammogram seperti pada wanita dengan payudara kecil (meski lebih sulit), yang digabungkan dengan pengujian fisik ultrasonografi dan biopsi.

Jika kanker dideteksi, dokter akan melakukan hal yang sama yang juga dilakukan pada pengidap wanita. Dokter biasanya akan dilakukan mastektomi. Jika kanker telah menyebar, dokter akan menyertakan terapi radiasi dan kimia.

Kendati begitu, pengobatan kanker payudara pada laki-laki biasanya lebih sederhana. Bagaimana pun, massa dada pria lebih kecil dari wanita, sementara itu tak ada hubungan psikologis antara dada dengan penampilannya.

Siapa yang Akan Menderita Kanker Ini?

American Cancer Society mengungkapkan, kanker ini tak pilih-pilih lelaki. Kendati begitu, penelitian memperlihatkan, ada beberapa kelompok yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena penyakit ini. Mereka adalah:

  • Laki-laki dengan Sindroma Klinefelter Sindroma ini adalah kelainan genetis yang muncul dalam bentuk kromosom sex ekstra. Pria dengan kelainan ini memproduksi hormon testosteron sangat rendah dan estrogen yang lebih tinggi dari normal.
  • Laki-laki dengan hormon estrogen tinggi
  • Laki-laki dengan Ginekomastia atau dada yang membesar
  • Laki-laki dengan sejarah kanker payudara pada keluarganya.
  • Sebanyak 20 persen pria penderita kanker ini mempunyai keluarga yang juga menderita kanker payudara



  • tempo.co.id

    gugad1