ads by google 3

'Pil' Video di dalam Usus

Gaya film science fiction Hollywood mulai memasuki dunia kedokteran. Secara resmi, mulai hari Rabu (01/08/01) Pemerintah Amerika mengizinkan penggunaan 'pil' M2A Swallowable Imaging Capsule (Kapsul Pencitraan yang Bisa Ditelan M2A), kamera mini seukuran kapsul yang ditelan pasien untuk memberi gambar close up di dalam usus halus pasien.

Cara menggunakan 'pil' buatan Given Imaging Ltd. yang bermarkas di Israel ini sama seperti mengkonsumsi kapsul biasa, sehingga tidak akan menimbulkan rasa nyeri pada pasien. Namun, 'pil' canggih yang menggunakan teknologi nirkabel (wireless) ini kemudian akan mengirimkan gambar berwarna tentang keadaan usus, untuk keperluan pemeriksaan para dokter.

"Temuan ini sangat ilmiah. Ketika orang-orang dari Given melakukan pendekatan dua tahun yang lalu, saya tidak percaya hal ini bisa berhasil," ujar Dr. Blair Lewis dari Mount Sinai School of Medicine, New York, yang menguji pil video tersebut pada 20 pasien dan membuktikan bahwa alat ini bisa berfungsi.

Lewis memperkirakan, sekitar 25.000 orang yang mengalami perdarahan dalam akibat sebab-sebab yang tidak jelas mungkin merupakan kandidat serius untuk mencoba pil video ini.

Food and Drug Administration memperingatkan bahwa 'pil' ini tidak akan menggantikan pemeriksaan standar untuk usus, seperti endoskopi --dokter memasukkan selang dengan kamera mini di ujungnya melalui tenggorokan untuk melihat bagian dalam usus. 'Pil' ini hanya digunakan sebagai salah satu alat diagnosa untuk pasien yang memiliki masalah di usus halus.

Kamera mini yang menurut direktur FDA, Dr. Dan Schultz, merupakan satu langkah permulaan dari suatu perjalanan yang sangat panjang ini, bersifat sekali pakai. Dalam waktu delapan hingga 72 jam setelah ditelan, 'pil' ini akan dikeluarkan oleh tubuh. Selama berada di dalam usus inilah 'pil' ini akan mengirimkan gambar-gambar ke sebuah alat penerima eksternal yang dikenakan oleh di pinggang sang pasien.

Setelah pasien menelan 'pil' video yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter, dia bisa melakukan aktifitasnya sehari-hari. Pasien yang mengkonsumsi 'pil' video disarankan banyak berjalan kaki untuk membantu pil tersebut bergerak ke seluruh sistem pencernaan.

Kemudian, dalam satu atau dua hari kemudian, dokter men-download gambar-gambar dari penerima tersebut ke sebuah komputer untuk melihat apakah gambar-gambar sebagai bahan untuk mendiagnosa.

Sayangnya, alat ini memiliki beberapa keterbasan. Misalnya, 'pil ini belum bisa menggantikan kolonoskopi, pemeriksaan untuk mengetahui keberadaan kanker usus karena baterainya tidak bertahan cukup lama untuk masuk ke usus besar. Alat ini juga tidak dapat digunakan oleh siapapun yang diketahui atau dicurigai mengidap gangguan pada ususnya, seperti fistula (hubungan abnormal antara permukaan badan dengan suatu kelenjar) atau stricture (penyempitan pembuluh atau saluran), yang mungkin menyebabkan 'pil' ini tersangkut di tengah jalan.

Menurut FDA, 'pil' ini akan mulai bisa didapatkan dipasaran sekitar tiga bulan lagi. Harganya sekitar US$450 per buah. Dan para dokter yang akan menggunakan kamera mini ini sebagai alat doagnosa harua memiliki peralatan komputer seharga US$20.000.

tempo.co.id

gugad1